Kotabumi – Warga binaan Lapas Kotabumi peringati Maulid Nabi SAW pada Sabtu, 15 Oktober 2022. Kegiatan ini dilakukan bersama-sama dengan petugas Lapas Kelas IIA Kotabumi.
Baca Juga : Rutan Kotabumi Resmi Buka Layanan Kunjungan Tatap Muka
Hal ini diketahui berdasarkan keterangan tertulis yang dikemukakan Lapas Kelas IIA Kotabumi melalui laman resminya seperti dilihat pada 16 Oktober 2022.
Pelaksana tugas Kepala Lapas Kelas IIA Kotabumi, Yuniarto ketika menyampaikan kata sambutannya dalam acara peringatan Maulid Nabi SAW itu menyatakan kalau kegiatan ini merupakan wujud kecintaan petugas dan warga binaan kepada Rasulullah Muhammad SAW.
”Kegiatan ini merupakan salah satu wujud kecintaan petugas dan warga binaan Lapas Kotabumi kepada Rasulullah SAW,” kata Yuniarto.
Diketahui, kegiatan ini diisi dengan tausiah yang disampaikan oleh Ustaz Tohir dengan membahas tentang hijrah dan taubat sebagai wujud kecintaan kepada Rasulullah Muhammad Saw.
”Mari sama-sama kita meneladi sunah-sunah Rasulullah Saw, terutama mengerjakan sholat lima waktu,” ucapnya dalam kegiatan yang dinyatakan diikuti oleh seluruh warga binaan Lapas Kotabumi.
Maulid Nabi Muhammad SAW adalah momen peringatan hari kelahiran Nabi yang jatuh pada 12 Rabiul Awal di Tahun Gajah.
Melansir situs resmi Nahdlatul Ulama, umat Islam sepatutnya memperingati Hari Maulid Nabi Muhammad SAW karena hari tersebut merupakan wujud cinta kepada Nabi Muhammad sekaligus rasa syukur kepada Allah atas kelahiran Nabi Muhammad.
Cendekiawan muslim Quraish Shihab menambahkan makna dari Maulid Nabi Muhammad SAW adalah agar semakin banyak umat yang mengenal Nabi Muhammad SAW, sehingga tumbuh rasa cinta kepada Nabi Muhammad. Cara mengenalkannya perlu dilakukan dengan perayaan yang positif, bukan negatif.
Baca Juga : Pegawai Rutan Kotabumi Gelar Latihan Penggunaan Semprotan Merica
“Jadi apa makna itu? Memang Allah memerintahkan ‘Qul wabifadlillahi wabirahmati fabidzalika falyafrahu wa khairum mimma yajma’un’. Berkat rahmat Allah, berkat anugerah Allah hendaklah mereka bergembira. Itu lebih baik. Ini yang dijadikan ulama untuk merayakan Maulid (Nabi),” terang Quraish Shihab mengutip situs NU Online.